Rabu, 06 April 2016

Sungguh Aku Rindu

Jadwal kuliah yang melelahkan ditambah dengan jadwal syuro (rapat) yang tidak sekali dua kali cukup menyita banyak tenaga dan merenggut waktu luang muda-mudi seperti kami. Sekumpulan mahasiswa semester pertengahan yang berangkat dari latar belakang berbeda, asal yang berbeda, dimana sebelumnya kami tidak pernah mengenal satu sama lain. Aktifitas itulah yang melengkapi kehidupan kampus kami di waktu terang. Kedekatan kami bermula karena kebetulan kami semua berada di jurusan yang sama di universitas yang sama dan pada angkatan yang sama. Hebatnya lagi kami dikumpulkan di kelompok yang sama, kelompok dimana kami mulai merangkai mimpi dan cita-cita, kelompok dimana kami sering sekali dimotivasi, diceramahi, atau bahkan sekedar diajari cara mengaji. Kelompok itu adalah kelompok mentoring untuk mahasiswa baru sebagai sarana untuk mentarbiyyah kami semua agar menjadi insan yang lebih baik lagi sehingga menjadi generasi rabbani bukanlah hal yang mustahil. Alhamdulillah kegiatan tarbiyyah kami dengan sarana mentoring ini terus berlanjut hingga sekarang (semester akhir), meskipun murobbi (mentor) kami kerap berganti mulai dari kaka tingkat yang harus digantikan karena beliau harus melanjutkan studi ke luar negeri, dosen walau kadang ditransfer ke dosen lain karena kesibukan dosen yang luar biasa sibuk. Tempat kami pun silih berganti, masjid, rumah makan, rumah dosen, bahkan sampai harus ke luar kota. Banyak sekali kisah yang terjadi selama kami mengistiqomahkan kegiatan tarbiyyah kami, kisah bahagia, kisah haru, kisah heroik, atau bahkan kisah romatis yang dibingkai dalam ikatan ukhuwah islamiyah yang menancap di dalam sanubari hati kami. Mungkin curahan hati saya di bawah ini akan menggambarkan suasana kegiatan tarbiyyah kami.
Aku rindu.
Aku rindu ketika kita menunggu sms atau kabar berita, berita majelis "ta'lim kita"
Aku rindu
Aku rindu ketika kita menembus gelap malam menuju rumah murobbi kita
meskipun lelah, meskipun hujan, meskipun ngantuk atau bahkan meskipun perut meronta akibat kelaparan
Aku rindu
Aku rindu ketika sahabat dan murobbiku mengoreksi tilawahku
Aku rindu
Aku rindu ketika sahabatku mendengarkan setoran hafalan qur'anku
Aku rindu
Aku rindu ketika taujih murobbiku menyentuh qalbuku, mengingatkan kehinaan ku atas dosa-dosa ku
Aku rindu
Aku rindu ketika sahabat ku membangunkanku ketika aku sangat ngantuk dalam lingkaran halaqohku
Aku rindu
Aku rindu ketika doa robitoh membuat kita merasa sangat dekat
Aku rindu
Aku rindu ketika kita bisa berkumpul dalam lingkaran kecil yang mengingatkan kita akan indahnya syurga dan betapa mengerikannya neraka

Sesungguhnya tidak ada kerinduan yang lebih indah selain kerinduan yang dilandasi dengan keimanan
Sesungguhnya tidak ada ikatan persaudaraan yang lebih erat tanpa dilandasi dengan cinta dan taqwa
Sesungguhnya tidak ada persahabatan yang lebih abadi tanpa ada seruan kebaikan di dalamnya
Sesungguhnya hanya do'a yang dapat menembus dimensi dan ruang yang berbeda.