- menyeleksi unit operasi dalam plant untuk mengidentifikasi area yang memiliki resiko tinggi
- mengestimasi nilai kerusakan item dalam equipment pada proses refiny atau proses kimiawi
- memprioritaskan equipment untuk diinspeksi berdasarkan perhitungan resiko
- mengatur (memanage) resiko dari kegagalan secara sistematis
consequence adalah efek (outcome) dari suatu kejadian atau situasi dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif, baik kerugian, cidera, atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Probability adalah kemungkinan dari akibat tertentu (spesifik), ditentukan dengan rasio dari spesific outcome dengan nilai total dari kemungkinan outcome. Sedangkan risk adalah peluang dari sesuatu yang akan terjadi yang memiliki impact atau dampak secara objektif, risk adalah hasil kali dari probability dengan consequence.
Dalam program RBI ada dua metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitaid, tentu saja kedua metode ini sangat berbeda. Metode kualitatif adalah metode untuk mengidentifikasi probability dan consequence berdasarkan justifikasi engineering dan pengalaman, sehingga metode ini sangat bergantung terhadap kapabilitas dari insoector RBI itu sendiri, semakin matang kemampuan dan pengalaman inspector maka hasil analisisnya akan semakin mendalam. Hanya saja metode kualitatif memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah hasil analisis yang akurasinya dibawah metode kuantitatif karena bisa dilihat dari output metode ini berupa skala penilaian seperti high, medium, atau low bukan dalam angka spesifik, selain itu metode ini tidak mampu menganalisis secara komperhensif, maka tidak tepat jika digunakan untuk unit-unit yang memiliki bentuk yang kompleks. metod kedua adalah metode kuantitatif, metode kuantitatif mengintegrasikan operating practice, operating history, component reability, human actions, the physical progression of accidents, and potential enviromental and healt effect menjadi sebuah metode yang serealistis mungkin. Metode ini menggunakan model logika yang menggambarkan kombinasi dari suatu peristiwa yang mampu mengakibatkan kecelakaan yang parah dan model fisik yang menggambarkan perkembangan kecelakaan (accident) dan dampak dari kerusakan material terhadap lingkungan. Karena metode kuantitatif dimodelkan secara matematis maka sudah tentu hasilnya lebih akurat jika dibandingkan dengan metode kualitatif.
Hanya saja dapat disayangkan metode RBI ini masih belum distandarisasi di Indonesia khususnya oleh instansi pemerintah terkait.