Rabu, 02 Desember 2015

Non Destructive Test (Penetrant Test dan Magnetic Test)

kerusakan material pada suatu struktur atau komponen adalah hal yang pasti terjadi, hanya saja penyebab dari kegeagalan atau kerusakan material dapat berbeda-beda, diantaranya adalah cacat akibat adanya crack (retak), korosi, atau karena fatigue. ada beberapa metode untuk mendeteksi adanya cacat dalam suatu struktur material tetapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas dua metode yang paling sederhana saja, yaitu PT (Penetrant Test) dan MT (Magnetic Test).
  • PT (Penetrant Test)
Penetrant test adalah salah satu metode NDT (Uji tanpa merusak) untuk mendeteksi cacat pada permukaan material dengan memanfaatkan liquid penetrant dengan prinsip hukum kapiler. ada dua macam jenis liquid pentrant, yang pertama adalah liquid pentrant yang berwarna merah dan pentrant floroscene. ada dua perbedaan dari jenis liquid pentrant ini, jika liquid penetrant yang berwarna merah kita tidak membutuhkan alat bantu untuk mendeteksi adanya cacat sedangkan floroscene harus dibantu dengan sinar UV untuk mendeteksi adanya cacat. Rangkaian metode pada PT ini adalah sebagai berikut:
  1. Membersihkan permukaan untuk menghilangkan segala jenis hambatan yang mampu menghambat penetrasi penetrant pada permukaan material. disarankan menggunakan larutan yang memiliki boiling ability yang tinggi seperti tiner dsb.
  2. menyemprotkan penetrant ke permukaan material (ditunggu selama 10 menit) jika penetrant mengering sebelum 10 menit maka semprotkan penetrant lagi.
  3. bersihkan penetrant dari permukaan material hingga bersih
  4. semprotkan developer ke atas permukaan material dan tunggu beberapa saat. developer berfungsi untuk menarik penetrant yang terperangkap di dalam cacat untuk muncul dipermukaan agar bisa dilihat secara visual oleh inspector.
  5. amati indikasi cacat dan lakukan post cleaning
adapun keuntungan dan kekurangan metode ini adalah:
advantages:
  1. murah
  2. portable
  3. tidak membutuhkan keahlian khusus
  4. indikasi cukup jelas
  5. dapat mengetahui orientasi cacat
  6. cepat
disadvantages:
hanya bisa mendeteksi di permukaan saja
Prinsip kerja PT

Contoh penetrant dan developer
  • Magnetic Test (MT)
Magnetic Test adalah metode NDT yang memanfaatkan medan magnet untuk mendeteksi adanya cacat pada permukaan dan sedikit di bawah permukaan (<5mm). medan magnet timbul akibat adanya arus yang mengalir baik itu AC ataupun DC. prinsip dasar dari metode magnetic test ini adalah memanfaatkan perbedaan kutub antara kutub selatan dan kutub utara. medan magnet akan mengalir dari kutub selatan menutu kutub utara. jika ada indikasi cacat maka akan ada kutub baru sehingga akan ada medan magnet baru yang timbul.

jika ada indikasi cacat maka akan ada kutub baru

ada tiga jenis metode MT:
  1. AC: dimana metode ini memanfaatkan arus AC untuk membentuk medan magnet, karena menggunakan arus AC maka harus bersumber pada sumber listrik sehingga metode ini tidak praktis karena tidak bisa portable. metode ini mampu mendeteksi cacat sampai kedalaman 4mm di bawah permukaan. metode ini tidak direkomendasikan untuk industri minyak dan gas karena metode ini berbahaya untuk lingkungan minyak dan gas, karena menggunakan sumber listrik maka memiliki potensi terjadinya konslet yang bisa melahirkan percikan api atau bahkan kebakaran.
  2. DC: metode ini menggunakan arus DC yang bersumber dari batrei sehingga alat ini lebih fleksible dibandingkan dengan metode AC karena tidak membutuhkan sumber listrik langsung. metode ini mampu mendeteksi cacat hingga 5mm di bawah permukaan.
  3. Permanent Magnetic: metode ini menggunakan medan magnet permanent sehingga tidak membutuhkan arus listrik lagi untuk menghasilkan medan magnet. metode ini lebih fleksibel dan cenderung lebih aman.
metode MT ini membutuhkan partikel magnetik sebagai media pendeteksi adanya indikasi cacat yang diletakkan di atas permukaan material yang ingin diuji. ada dua jenis partikel magnetik, yaitu partikel magnetik basah dan partikel magnetik kering. keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan, partikel magnetik basah dapat digunakan untuk bentuk material yang tidak flat sedangkan partikel kering sulit digunakan untuk bentuk yang kompleks tetapi partikel kering lebih cepat mendeteksi adanya cacat. umumnya partikel kering berwarna merah dan partikel basah berwarna hitam.
adapun kelebihan dan kekurangan metode Magnetic Test ini adalah:
kelebihan:
  1. murah
  2. sederhana
  3. hasil yang cepat
  4. portable
kekurangan:
  1. tidak bisa mendeteksi indikasi cacat yang letaknya jauh dari permukaan
   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar