Hari ini, seperti biasa setelah mendengan adzan zuhur segera aku bergegas menghentikan aktivitas di kantor untuk menunaikan solat zuhur di masjid, yg kebetulan posisi masjid berada di belakang kantor. Tak sengaja aku berpaoasan dengan bapak2 tua kira2 usianya 60-70 tahun yg masih gagah 'mengayuh' gerobaknya yg berisi abu gosok. Berapa harga abu gosok?sudah tentu tidak lebih mahal dari harga satu botol s*nlight, dan berapa banyak rumah tangga yg masih menggunakan abu gosok?tiba2 memoriku bereaksi dan membayangkan abi yg mungkin sudah seumuran dengan si bapak penjual abu gosok. Alhamdulillah, rasanya tidak ingin berhenti bersyukur mengingat abi yg sudah cukup tua tapi alhamdulillah Allah memberikan keberkahan luar biasa untuk keluarga kami. Rizki yg cukup, rumah dan kendaraan yg cukup, dan nikmat2 lainnya. Tiba2 aku bertanya2, apa yg abi lakukan dimasa mudanya sehinggan diusia yg sudah kepala 6 ini keluarga kami bisa hidup dengan rizki yg cukup?flashback 15 tahun yg lalu, benar saja disaat usiaku masih 9 tahun kedua orang tuaku begitu sibuk kesana kemari, aktivitas mereka begitu banyak, sampai aku ingat hanya ketika wisuda sarjana kedua orang tuaku bisa hadir. Wisuda SD hanya abi, wisuda SMA hanya kedua abang disaat itu abi dan umi ada acara di vietnam. Belum lagi ketika umi duduk menjadi wakil rakyat, kami bisa berkumpul lengkap satu keluarga hanya di bulan Ramadhan karena dibulan itu kami sepakat untuk tidak menjadikan aktivitas selain ibdaha sebagai prioritas. Abi dan umi keduanya sosok yg gigih, ulet, tangguh. Dulu aku ingat makanan paling enak yg bisa kami makan itu KF* di perempatan duren tiga. sampai pada suatu malam, saat itu kami baru pindah rumah ke bogor, didepan rumah aku duduk berdua dengan umi. "bang, dulu umi cuma mimpi punya rumah seperti ini, tapi Alhamdulillah Allah bukakan pintu2 rizki". Abi dan Umi bukan datang dari keluarga konglomerat, kami tumbuh dalam keluarga yg pas2an, makan ayam Saja jarang, liburan saja tidak oernah bayar, memanfaatkan teman atau murid abi, kita pinjam villanya bukan sewa tapi aku paham betul bagaiman mereka sukses membangun kesuksesannya lewat jalan yg berbeda, bukan lewat bisnis, bukan lewat jenjang karier, tapi mereka mengkhidmahkan tenaga, fikiran, harta mereka di jalan Allah.
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" (QS:Muhammad:7). Benar saja Allah tidak akan lupa dengan hambaNya yang senantiasa mengingatnya
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."(Al-baqoroh:152).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar