Kamis, 24 Desember 2015

Risk Based Inspection (Inspeksi Berbasis Resiko)

Industri minyak dan gas adalah industri yang memiliki equipment-equipment yang kompleks serta memiliki tingkat resiko yang tinggi, sehingga diperlukan suatu metode yang mampu menyelesaikan permasalahan dalam industri minyak dan gas secara komperhensif. hal inilah yang membuat American Petroleum Institute (API) pada tahun 1993 menginisiasi program pengembangan metode penyelesaian masalah dalam bidang minyak dan gas. API juga didukung oleh perusahaan-perusahaan besar dalam bidak minyak dan gas di dunia, diantaranya adalah aramco, conoco, chevron, BP, exxon, dll. API mengembangkan metode yang sudah ada sebelumnya. yaitu Base Resource Docement (BRD) agar mampu menjawab permasalahan secara komperhensif baik dalam bidang konsekuensi dari kegagalan, finansial, safety (keselamatan), dan dampak terhadap lingkungan. Pengembangan ini juga dilakukan secara massive oleh perusahan yang mendukung API, sehingga API mampu mengembangkan metode BRD menjadi metode yang lebih sederhana namun mampu menyelesaikan masalah secara komperhensif, metode tersebut diberi nama Risk Based Inspection (RBI). Tujuan dari program RBI diantaranya adalah:

  • menyeleksi unit operasi dalam plant untuk mengidentifikasi area yang memiliki resiko tinggi
  • mengestimasi nilai kerusakan item dalam equipment pada proses refiny atau proses kimiawi
  • memprioritaskan equipment untuk diinspeksi berdasarkan perhitungan resiko
  • mengatur (memanage) resiko dari kegagalan secara sistematis
Ada beberapa istilah penting dalam metode RBI yang harus dipahami, diantaranya adalah risk, probability, dan consequence. saya akan menjabarkan definisi-definisi tersebut berdasarkan API 581.
consequence adalah efek (outcome) dari suatu kejadian atau situasi dalam bentuk kualitatif atau kuantitatif, baik kerugian, cidera, atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya. Probability adalah kemungkinan dari akibat tertentu (spesifik), ditentukan dengan rasio dari spesific outcome dengan nilai total dari kemungkinan outcome. Sedangkan risk adalah peluang dari sesuatu yang akan terjadi yang memiliki impact atau dampak secara objektif, risk adalah hasil kali dari probability dengan consequence.
Dalam program RBI ada dua metode yang digunakan, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitaid, tentu saja kedua metode ini sangat berbeda. Metode kualitatif adalah metode untuk mengidentifikasi probability dan consequence berdasarkan justifikasi engineering dan pengalaman, sehingga metode ini sangat bergantung terhadap kapabilitas dari insoector RBI itu sendiri, semakin matang kemampuan dan pengalaman inspector maka hasil analisisnya akan semakin mendalam. Hanya saja metode kualitatif memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah hasil analisis yang akurasinya dibawah metode kuantitatif karena bisa dilihat dari output metode ini berupa skala penilaian seperti high, medium, atau low bukan dalam angka spesifik, selain itu metode ini tidak mampu menganalisis secara komperhensif, maka tidak tepat jika digunakan untuk unit-unit yang memiliki bentuk yang kompleks. metod kedua adalah metode kuantitatif, metode kuantitatif mengintegrasikan operating practice, operating history, component reability, human actions, the physical progression of accidents, and potential enviromental and healt effect menjadi sebuah metode yang serealistis mungkin. Metode ini menggunakan model logika yang menggambarkan kombinasi dari suatu peristiwa yang mampu mengakibatkan kecelakaan yang parah dan model fisik yang menggambarkan perkembangan kecelakaan (accident) dan dampak dari kerusakan material terhadap lingkungan. Karena metode kuantitatif dimodelkan secara matematis maka sudah tentu hasilnya lebih akurat jika dibandingkan dengan metode kualitatif.
Hanya saja dapat disayangkan metode RBI ini masih belum distandarisasi di Indonesia  khususnya oleh instansi pemerintah terkait.

Selasa, 22 Desember 2015

Faktor-faktor yang Menyebabkan Logam Failure (patah)

fakta di lapangan menunjukkan bahwa semua logam akan mengalami failure/patah meskipun bentuk patahannya berbeda-beda. Pada dasarnya ada tiga jenis patahan yang terjadi pada logam, yaitu patahan fatigue (ulet), patahan getas, dan patahan clevage. Patahan fatigue atau ulet ditandai dengan adanya deformasi plastis yang terjadi pada logam tersebut, dan logam tersebut membutuhkan energi yang cukup besar untuk menginisiasi patahan, sedangkan jika dilihat dari pola patahannya maka patahan jenis fatigue ini berserabut. Patahan getas berbanding terbalik dengan patahan fatigue, patahan getas tidak mengalami deformasi plastis melainkan deformasi yang terjadi hanyalah deformasi elastis saja hingga logam tersebut patah, maka energi yang dibutuhkan untuk patah getas ini cenderung lebih kecil, jika dilihat dari pola patahannya maka pola patahan getas ini cenderung terlihat terang (kristal). Patahan clevage terjadi pada material getas yang memiliki struktur kristal BCC, peristiwa cleavage berawal pada batas butir (grain boundary). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi failure adalah parameter material, proses pengerjaan, dan lingkungan.
  • parameter material
  1. ukuran butir
batas butir pada struktur mikro material akan mempengaruhi ketahanan lelah suatu material sampai terjadinya failure. ukuran butir yang halus akan cenderung memiliki umur lelah yang lebih baik, karena ukuran butir yang halus cenderung memiliki sifat yang ulet. Tetapi struktur yang halus juga memiliki kelemahan yaitu apabila diberi notch atau tekikan pada permukaan maka akan mempercepat proses perambatan retak sehingga material jadi lebih mudah mengalamai failure. struktur yang kasar memiliki kelebihan lebih tahan terhadap creep atau mulur.
    2.  kekuatan logam
secara sederhana kekuatan logam berbanding lurus dengan umur lelahnya dengan catatan tidak ada diskontinyuitas yang menurunkan kekuatan logam.
    3.  Penguatan dengan larutan padat
proses peningkatan kekuatan suatu material dengan memanfaatkan larutan padat akan meningkatkan kekuatan material jika menggunakan proses interstisi karena dengan demikian yang terjadi hanya stress aging bukan residual stress yang menyebabkan konsentrasi tegangan.
  4.   struktur mikro
struktur mikro suatu logam akan berkaitan erat dengan sifat mekanik logam itu sendiri, jika struktur yang dihasilkan perlite maka material akan menjadi ulet tetapi jika yang dihasilkan martensite maka material akan menjadi getas.
  • Parameter proses pengerjaan
  1. proses pengecoran: proses pengecoran pada saat proses pemanasan dan pendinginan akan sangat mempengaruhi umur lelah suatu material. Apabila proses pemanasan terlalu tinggi butiran yang terbentuk terlalu kasar sehingga maaterial akan getas dan mudah patah. jika pendinginan tidak sempurna maka akan banyak diskontinyuitas yang terbentuk, retak, atau tidak homogennya unsur paduan, sehingga menyebabkan tegangan yang terkonsentrasi pada diskontinyuitas tersebut.
  2. proses pembentukkan: umumnya proses pembentukkan yang marak dilakukan di industri adalah proses rolling, dimana proses rolling ini bertujuan untuk mereduksi ukuran dari logam dengan memberikan beban sehingga deformasi plastis terjadi. hanya saja proses roll ini meninggalkan tegangan sisa dipermukaan, selain itu menyebabkan permukaan terlipat dan tidak terdeformasi sempurna sehingga permukaan tidak bisa homogen dalam mendistribusikan tegangan eksternal, semakin tebal bagian yang terdeformasi maka semakin banyak diskontinyuitas yang terbentuk.
  3. Proses pengelasan: proses pengelasan memiliki potensi cacat material yang tinggi, yang disebabkan oleh overheating, quenching, dsb. jika dianalisis struktur mikronya, maka logam induk akan memiliki sruktur mikro yang berbeda dengan wilayah HAZ karena HAZ merupakan daerah yang menerima efek pemanasan akibat las, sehingga HAZ akan lebih getas dibandingkan dengan logam induknya. selain itu cacat las yang biasanya mengakibatkan adanya crack adalah inklusi, yaitu tidak larutnya unsur kimia sehingga akan menyebabkan adanya konsentrasi tegangan. oleh karena itu dalam proses las dibutuhkan post weld heat untuk mereduksi diskontinyuitas akibat proses las.
  4. proses perlakuan panas: proses perlakuan panas dibutuhkan untuk menaikkan kekuatan dari suatu logam, dengan memanaskan logam lalu diquench. proses quenching(didinginkan cepat) ini menyebabkan proses difusi tidak sempurna sehingga tegangan akan terkonsentrasi dan menginisiasi crack. contohnya pada proses hardening dengan tujuan membentuk martensit tetapi menyebabkan logam menjadi getas dan mudah failure sehingga perlu disempurnakan dengan tempering dengan tujuan membentuk bainit agar material lebih ulet tetapi memiliki kekerasan yang cukup baik.
  • faktor lingkungan
  1. Temperatur: temperatur yang tinggi akan menyebabkan logam semakin mudah terdeformasi plastis sehingga jika logam ulet berada dalam lingkungan temperatur tinggi maka logam menjadi semakin mudah failure.
  2. lingkungan korosif: peristiwa korosi akan menyebabkan peristiwa failure semakin cepat terjadi.

Rabu, 02 Desember 2015

My Life is My Temporary Journey: Non Destructive Test (Penetrant Test dan Magnetic ...

My Life is My Temporary Journey: Non Destructive Test (Penetrant Test dan Magnetic ...: kerusakan material pada suatu struktur atau komponen adalah hal yang pasti terjadi, hanya saja penyebab dari kegeagalan atau kerusakan mater...

My Life is My Temporary Journey: Ma'rifatul Islam

My Life is My Temporary Journey: Ma'rifatul Islam: Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah yang diturunkan melalui para nabi dan rasulNya untuk disampaikan kepada seluruh ...

Non Destructive Test (Penetrant Test dan Magnetic Test)

kerusakan material pada suatu struktur atau komponen adalah hal yang pasti terjadi, hanya saja penyebab dari kegeagalan atau kerusakan material dapat berbeda-beda, diantaranya adalah cacat akibat adanya crack (retak), korosi, atau karena fatigue. ada beberapa metode untuk mendeteksi adanya cacat dalam suatu struktur material tetapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas dua metode yang paling sederhana saja, yaitu PT (Penetrant Test) dan MT (Magnetic Test).
  • PT (Penetrant Test)
Penetrant test adalah salah satu metode NDT (Uji tanpa merusak) untuk mendeteksi cacat pada permukaan material dengan memanfaatkan liquid penetrant dengan prinsip hukum kapiler. ada dua macam jenis liquid pentrant, yang pertama adalah liquid pentrant yang berwarna merah dan pentrant floroscene. ada dua perbedaan dari jenis liquid pentrant ini, jika liquid penetrant yang berwarna merah kita tidak membutuhkan alat bantu untuk mendeteksi adanya cacat sedangkan floroscene harus dibantu dengan sinar UV untuk mendeteksi adanya cacat. Rangkaian metode pada PT ini adalah sebagai berikut:
  1. Membersihkan permukaan untuk menghilangkan segala jenis hambatan yang mampu menghambat penetrasi penetrant pada permukaan material. disarankan menggunakan larutan yang memiliki boiling ability yang tinggi seperti tiner dsb.
  2. menyemprotkan penetrant ke permukaan material (ditunggu selama 10 menit) jika penetrant mengering sebelum 10 menit maka semprotkan penetrant lagi.
  3. bersihkan penetrant dari permukaan material hingga bersih
  4. semprotkan developer ke atas permukaan material dan tunggu beberapa saat. developer berfungsi untuk menarik penetrant yang terperangkap di dalam cacat untuk muncul dipermukaan agar bisa dilihat secara visual oleh inspector.
  5. amati indikasi cacat dan lakukan post cleaning
adapun keuntungan dan kekurangan metode ini adalah:
advantages:
  1. murah
  2. portable
  3. tidak membutuhkan keahlian khusus
  4. indikasi cukup jelas
  5. dapat mengetahui orientasi cacat
  6. cepat
disadvantages:
hanya bisa mendeteksi di permukaan saja
Prinsip kerja PT

Contoh penetrant dan developer
  • Magnetic Test (MT)
Magnetic Test adalah metode NDT yang memanfaatkan medan magnet untuk mendeteksi adanya cacat pada permukaan dan sedikit di bawah permukaan (<5mm). medan magnet timbul akibat adanya arus yang mengalir baik itu AC ataupun DC. prinsip dasar dari metode magnetic test ini adalah memanfaatkan perbedaan kutub antara kutub selatan dan kutub utara. medan magnet akan mengalir dari kutub selatan menutu kutub utara. jika ada indikasi cacat maka akan ada kutub baru sehingga akan ada medan magnet baru yang timbul.

jika ada indikasi cacat maka akan ada kutub baru

ada tiga jenis metode MT:
  1. AC: dimana metode ini memanfaatkan arus AC untuk membentuk medan magnet, karena menggunakan arus AC maka harus bersumber pada sumber listrik sehingga metode ini tidak praktis karena tidak bisa portable. metode ini mampu mendeteksi cacat sampai kedalaman 4mm di bawah permukaan. metode ini tidak direkomendasikan untuk industri minyak dan gas karena metode ini berbahaya untuk lingkungan minyak dan gas, karena menggunakan sumber listrik maka memiliki potensi terjadinya konslet yang bisa melahirkan percikan api atau bahkan kebakaran.
  2. DC: metode ini menggunakan arus DC yang bersumber dari batrei sehingga alat ini lebih fleksible dibandingkan dengan metode AC karena tidak membutuhkan sumber listrik langsung. metode ini mampu mendeteksi cacat hingga 5mm di bawah permukaan.
  3. Permanent Magnetic: metode ini menggunakan medan magnet permanent sehingga tidak membutuhkan arus listrik lagi untuk menghasilkan medan magnet. metode ini lebih fleksibel dan cenderung lebih aman.
metode MT ini membutuhkan partikel magnetik sebagai media pendeteksi adanya indikasi cacat yang diletakkan di atas permukaan material yang ingin diuji. ada dua jenis partikel magnetik, yaitu partikel magnetik basah dan partikel magnetik kering. keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan, partikel magnetik basah dapat digunakan untuk bentuk material yang tidak flat sedangkan partikel kering sulit digunakan untuk bentuk yang kompleks tetapi partikel kering lebih cepat mendeteksi adanya cacat. umumnya partikel kering berwarna merah dan partikel basah berwarna hitam.
adapun kelebihan dan kekurangan metode Magnetic Test ini adalah:
kelebihan:
  1. murah
  2. sederhana
  3. hasil yang cepat
  4. portable
kekurangan:
  1. tidak bisa mendeteksi indikasi cacat yang letaknya jauh dari permukaan
   



Jumat, 20 November 2015

Birrulwalidain (Berbakti kepada Kedua Orang tua)

Berbakti kepada kedua orang tua adalah sebuah kewajiban bagi seorang anak terlebih dia seorang muslim. Oleh karenanya berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT selain solat lima waktu berjamaah dan diawal waktu.
“ dari Abdullah bin Mas’ud r.a. ia berkata: “ Saya bertanya kepada Nabi saw: amal apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala?” beliau menjawab: “ shalat pada waktunya. “ saya bertanya lagi: “ kemudian apa?” beliau menjawab: “ berbuat baik kepada kedua orang tua. “ saya bertanya lagi: “ kemudian apa?” beliau menjawab: “ berjihad(berjuang) di jalan Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
            Di zaman modern seperti saat ini, teknologi sudah tidak bisa dibendung sehingga berbagai informasi, pemikiran, ideology, sangat mudah kita dapatkan. Sangat penting rasanya untuk bisa membentengi diri agar bisa memfilter berbagai informasi, pemikiran, dan ideology yang melenceng. Salah satu efek negative dari mudahnya informasi, pemikiran, dan ideology yang kita dapatkan sehingga budaya westernisasi semakin berkembang ditengah-tengah kita. Salah satunya budaya westernisasi yaitu tidak memuliakan kedua orangtuanya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Lantas apakah ada firman Allah atau Hadits Rasulullah SAW yang mengharuskan kita sebagai seorang muslim yang memiliki kedua orang tua untuk berbakti kepada kedua orang tua? Sudah tentu ada sebagaimana Allah berfirman:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. ” (QS. Al-Isra’: 23)
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.” (QS. Al-Ankabut: 8)
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan. . .” (QS. Al-Ahqaf: 15)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Dari beberapa potongan ayat dan hadits di atas, maka setidaknya kita sudah memiliki beberapa alasan mengapa kita harus berbakti kepada kedua orang tua?yang pertama adalah sebagai implementasi iman dan taqwa kita. Seorang muslim sudah tentu harus meyakini seluruh perintah yang terkandung di dalam al-qur’an karena itu adalah bagian dari rukun iman, bentuk taqwa kita adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya dimana Allah memerintahkan kita untuk memuliakan kedua orang tua kita dan tida berperilaku kasar kepada mereka. Alasan yang kedua adalah untuk mendapatkan ridho dan surgaNya, seperti kutipan hadits di atas bahwasanya ridho Allah terletak pada keridhoan orang tua, dan sebuah ungkapan yang tidak asing di telinga kita, yaitu surge di bawah telapak kaki ibu. Alas an yang ketiga adalah balasan yang pantas atas pengorbanan mereka, Sembilan bulan kita dalam kandungan ibu kita dan dua tahun kita disusui apakah ada perbuatan sebagai bentuk rasa cinta kita kepada keduanya (ayah dan ibu).
Sebagai seorang anak tentunya kita harus bisa memuliakan mereka, membahagiakan mereka serta mendoakan mereka. Menjalin komunikasi dengan mereka merupakan sarana untuk berbakti kepada mereka. Islam mengajarkan kita bagaimana adab berbicara dengan kedua orang tua kita.
  • ·         Menghormati keduanya dengan tidak memandang keduanya dengan pandangan yang tajam dan tidak meninggikan suara di hadapan mereka
  • ·         Tidak mendahulukan untuk berbicara kepada kedua orang tua

“Dulu kami berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian didatangkanlah bagian dalam pohon kurma.  Lalu beliau mengatakan, “Sesungguhnya di antara pohon adalah pohon yang menjadi permisalan bagi seorang muslim.” Aku (Ibnu ‘Umar) sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu adalah pohon kurma. Namun, karena masih  kecil, aku lantas diam. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Itu adalah pohon kurma.” (HR. Bukhari no. 72 dan Muslim no. 2811)
  • ·         Tidak duduk di hadapan kedua orang tua yang sedang berdiri

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang sakit. Lalu kami shalat di belakang beliau, sedang beliau shalat sambil duduk dan Abu Bakar mengeraskan bacaan takbirnya. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menoleh kepada kami. Beliau melihat kami shalat sambil berdiri. Lalu beliau berisyarat, kemudian kami shalat sambil duduk. Tatkala salam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Jika kalian baru saja bermaksud buruk, tentu kalian melakukan seperti yang dilakukan oleh orang Persia dan Romawi. Mereka selalu berdiri untuk memuliakan raja-raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk. Ikutilah imam-iman kalian. Jika imam tersebut shalat sambil berdiri, maka shalatlah kalian sambil berdiri. Dan jika imam tersebut shalat sambil duduk, maka shalatlah kalian  sambil duduk’.” (HR. Muslim no. 413)
  • ·         Janganlah seorang anak membalas orang tua yang mencelanya

“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”.” (QS. Al Isro’ [17] : 23)
  • ·         Tidak berbicara dengan nada yang lebih tinggi dari kedua orang tuanya

Seorang anak memiliki adab yang harus dipenuhi terhadap kedua orang tuanya. Diantaranya adalah:
  •            Al muhaqodhotu alal kaul (menjaga perkataan atau lisan)

Seorang anak hendaknnya menjaga dan memelihara ucapannya dihadapan orang tua, terlebih bagi mereka yang sudah berusia lanjut jangan sampai perkataan atau perbuatannya menyinggung perasaan mereka, sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Qs.17 : 23.
  • ·           Khofdul Jannah

Sikap bahasa tubuh seorang anak tidak boleh membusungkan dada terhadap orang tua melainkan merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang dan mendoakan mereka agar keduanya dikasihi Allah sebagaiman mereka mengasihinya waktu kecil. Hal ini diperintahkan Allah SWT dalam Surat Al Israa’ ayat 24
·         Attoah Almushahabah
Akhlaq seorang anak yang taat dan kedekatan serta keakraban terhadap orang tua. Walaupun mungkin ketidaktaatan seorang anak kepada orang tua karena permasalahan yang sangat syar’i (prinsip) tetapi sikap mushahabah (keakraban) tetap harus dilakukan karena itu merupakan hak orang tua, Allah menjelaskannya dalam Qs. 31:15.
  • ·         Sabatulbirri ba’da wafatihima

Tetap berkewajiban berbakti kepada orang tua setelah kedua meninggal dunia. Dalam surat An Anjm ayat 39-41 bahwa Allah SWT memberikan kesempatan kepada orang tua yang meninggal dunia masih memiliki simpanan amal kebaikan yang dapat diperoleh dari anak-anak yang sholeh dan sholeha. Dalam suatu hadist dikisahkan bahwa suatu ketika datang seseorang menghadap Rasulullah SAW kemudian berkata “Ya Rasulullah apakah masih ada kesempatan untuk berbakti aku kepada orang tuaku setelah keduanya meninggal dunia?” Rasulullah dengan tegas menjawab “Ya, masih ada”. Ada 5 hal yang harus dijalankan setelah kepada seorang anak agar berbakti kepada orang tua yang telah meninggal :
a. Asshalatu ‘alaihima (berdo’a untuk keduanya)
b. Wal isthigfaru lahuma (memohonkan ampun keduanya)
c. Wainfadzu ahdihima (melaksanakan janji-janjinya)
d. Waiqramu shadiqihima (memuliakan teman-teman keduanya)
e. Wasilaturrahimmisilati latu shallu illa bihima (silaturrahmi kepada orang-orang yang tidak ada hubungan silaturahmi kecuali melalui wasilah kedua orang tua)




Ma'rifatul Islam


Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah yang diturunkan melalui para nabi dan rasulNya untuk disampaikan kepada seluruh makhluk ciptaanNya. Mempelajari dan mengenal islam menjadi kewajiban bagi umat muslim karena dengan mempelajari dan mengenal islam kita bisa membedakan suatu perbuatan yang haq dan bathil.
Islam berasal dari kata salm(sin lam mim) yang memiliki arti damai kemudian dari kata salima dibentuk menjadi kata aslam yang memiliki arti menyerah.  Artinya islam sudah sangat jelas menjujnjung tinggi nilai-nilai perdamaian kita bisa saksikan ketika di masa kekhalifahan Umar bin Khattab orang-orang muslim bisa hidup berdampingan dengan damai bersama orang-orang kafir. Sedangkan menyerah artinya ketika kita beriman kepada Allah dan RasulNya maka kita harus ridho dan ikhlas menyerahkan apasaja yang kita miliki yang kita cintai untuk kepentingan di jalan Allah. Sedangkan islam sendiri memiliki arti yang sangat luas. Adapun makna islam secara istilah akan dijabarkan sebagai berikut:
·         Al wahyu illahi (Wahyu Alloh)
Secara istilah Al-Islam ialah suatu ajaran dimana manusia harus tunduk pada wahyu-wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi-nabinya terutama Rosululloh saw. Al Quran adalah wahyu Alloh yang diturunkan melalui nabi Muhammad saw jadi Islam adalah Al Quran dan Al Quran adalah petunjuk Alloh, sesuai dengan firman-Nya : “Sungguh Al Quran ini memberikan petunjuk yang lurus:. Dengan kata lain Islam itu apa yang di firman Alloh dan disabdakan oleh Rosululloh saw.
·         Islam dinnul anbiya (Islam agama para nabi dan mursalin)
Islam merupakan agama para nabi mulai dari nabi Adam As sampai nabi yang terakhir yaitu Nabi Muhammad saw. Sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi Nuh As bersabda “Dan aku diperintahkan menjadi orang-orang Islam”. Juga Nabi Ibrahim As bersabda “Jadikanlah Ya Alloh orang-orang yang beragama Islam, aku dan anakku (Islamil As)”.

·         Islam minhajul hayat (Islam pedoman kehidupan)
Al minhaj wal manhaj at thorighul wadih artinya minhad (pedoman/sistem) atau manhad adalah jalan yang jelas. Islam adalah pedoman dalam seluruh aspek kehidupan politik, social dan budaya meliputi dimensi ruang dan waktu. Islam merupakan ajaran yang universal.
·         Ahkamullah fi kitabihi wa sunnaturrasulihi (hukum Alloh yang ada dalam Al-Quran dan As Sunnah)

Islam itu adalah hukum-hukum Alloh yang terkandung dalam Al-Quran dan Al Hadist. Al Hadist (Sunnah Rasul) untuk menjelaskan ayat-ayat Al Quran agar manusia lebih memahami. Dan Al Quran adalah kitab transfaran yang dapat dibaca oleh setiap manusia, ini bukti bahwa seorang muslim bersermin pada pribadi Rasululloh.
·         As Sirathul Mustaqim (Jalan yang lurus)
Islam adalah jalan yang lurus. Seorang muslim ialah orang yang jalannya lurus, sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-Fatihah “Tunjukilah kami jalan yang lurus”.

·         Salaamutul dunia wal akhirat (Selamat dunia dan akhirat)
Islam adalah keselamatan dunia dan akhirat. Di contohkan pada zaman kehidupan Rasul bersama para sahabatnya dapat disebut juga zaman kebersihan jiwa. Dikisahkan dengan seorang wanita Al Ghomidiah yang telah ber-zina, dan dilaporkannya perbuatan tercela tersebut kepada Rasululloh saw agar dia dihukum. Tetapi tidak langsung memberlakukan hukum rajam karena ternyata wanita itu dalam keadaan hamil, Rasululloh memerintahkannya agar pulang dan kembali setelah melahirkan. Setelah melahirkan wanita itu dating kembali menemui Rasululloh agar segera dihukum, tetapi wanita tersebut diperintahkan pulang agar menyusui bayinya sampai cukup besar. Beberapa lama kemudian setelah 2 tahun menyusui bayinya wanita tersbut dating kepada Rasululloh, barulah Rasululloh memberlakukan hukum rajam kepada wanita Al Ghomidiah tersebut. Kisah tersebut menunjukan bahwa wanita itu lebih takut azab Alloh yang lebih dasyat daripada siksa dunia. Keselamatan dunia dan akhirat yang benar adalah menurut Alloh dan Rasul-nya. Ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam berarti mengajak kepada keselamatan dunia dan akhirat.

Berikut ini adalah ayat-ayat al-qur’an yang mempertegas bahwa islam adalah agama yang diridhoi Allah:
”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS Al-Mu’minun ayat 71)

“Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran ayat 19)

”Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran ayat 85)

“(Kuasa Allah ta’aala) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah ta’aala, Dialah Al- Haq (Kebenaran) dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah ta’aala, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah ta’aala, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS Al-Hajj ayat 62)

Islam bukan hanya suatu rutinitas ritual dalam menghamba kepada Sang Pencipta, islam melaikan agama yang sangat sempurna yang tidak hanya mengatur ibadah saja tetapi islam mengatur seluruh aspek kehidupan olehkarena itu jika kehidupan kita ingin mendapat keberkahan maka tunduk dan patuhlah terhadap ajaran islam baik dalam bernegara, berkeluarga, menuntut ilmu, dan lain sebagainya.







Kamis, 19 November 2015

KH. Abdul Hasib, Lc (Dekat dengan Keluarga)

Banyak yang bilang jika masa kecil adalah masa yang paling membahagiakan tetapi nampaknya pendapat seperti itu tak berlaku bagi dul, begitulah sapaan beliau di waktu beliau kecil. Karena di masa kecil yang seharusnya membahagiakan beliau harus menerima takdir yang saat itu tak berpihak padanya. Sang ayah meninggal. Ya di umur yang sangat kecil, dul menjadi anak yatim. Meskipun dul saat itu adalah anak bontot tapi bukan berarti dul menjadi raja di ‘gubuk’ rumahnya. Tetapi mungkin moment sulit itulah yang membuat dul sangat dekat dengan keluarganya.
Sejak berkeluarga, beliau mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berbakti kepada orang tua. Hal itu beliau ajarkan bukan dengan kata-kata kosong belaka yang berlalu beriringan dengan hembusan angina saja, melainkan melalui action beliau yang setiap pekannya mengajak keluargnya untuk mengunjung rumah ibundanya, Hj. Salbiah. Tak lupa sesekali beliau juga mengajak keluarganya untuk mengunjungi rumah mertuanya walau hanya sekedar menengok, menanyakan kabar, atau mungkin hanya sekedar mendengarkan cerita dari sang mertua. Pernah saya menyaksikan sendiri betapa sayangnya dul terhadap ibundanya, kejadian ini kira-kira sudah cukup lama kurang lebih pada tahun 2011. Ketika itu ibunda sedang sakit, hanya mampu berbaring lemas di atas tempat tidur. Saat itu dul berkunjung untuk menjenguk dan mendoakan kesembuhan ibunda, sesampai dul di rumah ibunda beliau bergegas masuk ke kamar ibunda dan ikut berbaring di samping ibuda beliau. Beliau menghibur, memberikan perhatian, memanjakan ibunda beliau dengan penuh kasih sayang layaknya seorang bapak yang sedang memanjakan putrinya yang sedang sakit. Kedekatan mereka begitu hangat, dan sesekali dul memanjatkan doa untuk kesembuhan ibunda yang begitu beliau cintai. Dul memang sangat dekat dengan ibundanya, tak berkurang sedikitpun kasih sayang dan rasa bakti beliau terhadap ibundanya meskipun dul sempat melanjutkan studinya di arab Saudi. Begitu pula ibundanya, sang ibu sangat bangga terhadap beliau. Setiap cucunya berkunjung ke rumahnya untuk sekedar melepas kerinduan karena hamper semua cucunya menjadi santri atau pun perantau sehingga sangat jarang bertemu dengan beliau, ia selalu menceritakan masa kecil dul yang memprihatinkan tetapi ia bisa survive hingga bisa menyelesaikan studinya di UI dengan gelar sarjana muda dan melanjutkan studinya di arab Saudi, selain itu juga sejak Madrasah Tsanawiyah dul juga selalu menjadi yang terbaik di bidang akademik. Hingga belakangan ini beliau disibukkan dengan kehadiran cucunya yang begitu beliau cintai, dan menjadi tempat beliau melepas kepenatan setelah seharian sibuk dengan aktivitas yayasan yang luar biasa padat. meskipun lelah dengan aktivitas yang luar biasa padat setiap harinya tetapi beliau tidak pernah absen untuk bercengkrama dengan sang cucu, hingga jika sehari saja cucunya tak hadir di rumah pasti beliau menanyakan kehadiran sang cucu. Terkadang beliau mengajak sang cucu bermain bola meskipun cucunya seorang putri, atau mengajari cucunya mengaji, atau hanya sekedar bercengkrama biasa tetapi memang seperti itulah beliau, dekat dan hangat dengan keluarganya meskipun aktivitas beliau sangat padat, meskipun waktu yang beliau memiliki habis untuk membina umat tetapi beliau tak pernah absen untuk duduk bersama keluarganya meskipun hanya sekedar sarapan bersama atau menikmati siaran berita di tv bersama-sama keluarga.
Ada yang bilang air mata adalah salah satu tanda ketulusan. Teramat jarang saya menyaksikan air mata beliau menetes dari pelupuk mata beliau yang penuh harapan. Seingat saya hanya dua kali saya menyaksikan beliau meneteskan air mata. Yang pertama, ketika beliau menikahkan putri pertamanya. Putri yang begitu beliau cintai dan begitu beliau banggakan, dengan segudang pencapaian luar biasa yang tak lepas dari arhan serta bimbingan beliau. Yang kedua ketika beliau harus menyaksikan sang ibunda tertidur lemas di atas tempat tidur dan tebata-bata dalam doa seakan sang ibunda sudah sangat lemah tak berdaya menahan sakit. Terdengar suara lirih namun tebata dari mulut sang ibunda seutas doa, “Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta”
 [Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau] menyaksikan kejadian seperti itu beliau menetaskan air mata dan hanyut dalam keheningan. Entah hal apa yang ada di dalam benak beliau, tetapi saya sangta yakin beliau tak mampu berkata-kata karena beliau begitu mencintai ibundanya.

Sosok beliau yang hangat dengan keluarga tidak bisa digantikan, tebak-tebakan jenaka beliau taka da yang bisa mengalahkan, sosok tegas dan disiplin beliau selalu berkesan, harapan-harapan beliau selalu menjadi cita-cita kami untuk mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Keheningan malam dalam sujud beliau selalu mengingatkan kami, sedekat apapun kita dengan manusia tetap harus lebih dekat dengan Allah SWT.

Selasa, 17 November 2015

Abdullah bin Masud

Tidak ada yang menyangka jika ‘dia’ yang semula pengembala kambing berpostur kecil dan kurus kering akan menjadi seseorang yang dekat dengan Kekasih Allah, Muhammad SAW. Kecerdasan dan kesetiannya mengantarkannya menjadi satu dari sepuluh orang generasi sahabat yang dijamin menjadi penghuni syurga. Subhanallah..
Namanya adalah Abdullah bin Mas’ud. Kecintaannya terhadap islam diawali dari pertemuan Abdullah bin Mas’ud yang tidak disengaja dengan Rasulullah SAW dan Abu Bakar Ash-sidiq di tanah lapang. Sambil dilanda rasa haus Rasullah SAW yang didampingi sahabat sejatinya Abu Bakar Ash-sidiq menghampiri Abdullah bin Mas’ud yang sedang mengembala hewan peliharaan milik majikannya. Rasulullah SAW dengan kelembutannya menyapa Abdullah bin Mas’ud dan meminta sedikit susu dari hewan yang digembalakan oleh Abdullah bin Mas’ud untuk menghilangkan dahaga sisa perjalanan risalah dakwah beliau. Abdullah bin Mas’ud menjawab “maaf hewan gembala ini bukan milikku melainkan milik majikanku” meskipun Abdullah bis Mas’ud mengerti bahwasanya majikannya tidak akan mengetahui jika dirinya memberikan sedikit susu hewan gembalaannya kepada Rasulullah SAW. “ambilkan aku seekor hewan gembalaan betinamu yang belum pernah berkembang biak (melahirkan anak)”. Abdullah bin Mas’ud dengan sigap menuruti perintah Rasulullah SAW meskipun saat itu dia belum mengetahui bahwa Muhammad bin Abdullah adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah SWT. Setelah dibawakannya hewan gembala milik majikan Abdullah bin Mas’ud kehadapan Rasulullah SAW, Rasulullah SAW mengusap-usap perut hewan tersebut sambil memanjatkan do’a. Abdullah bin Mas’ud terkaget-kaget ketika menyaksikan tiba-tiba perut hewan tersebut membesar dan menghasilkan susu melihat kejadian tersebut Abdullah bin Mas’ud sadar bahwasanya Muhammad SAW bukanlah orang biasa, beliau adalah Nabi dan Rasul yang diberi mukjizat oleh Allah dan kejadian tersebut hanyalah mukjizat kecil yang Abdullah bin Mas’ud saksikan sebelum ia menyaksikan mukjizat-mukjizat besar lainnya dikemudian hari.
Setelah Abdullah bin mas’ud memeluk agama islam ia menjadi salah satu sahabat yang sangat luas wawasan keislamannya hingga khalifah umar bin khattab dan khalifah Ali bin Abi Thalib mengakuinya. Suaranya yang merdu ketika melantunkan ayat-ayat suci al-qur’an membuat Rasulullah SAW senang mendengarnya hingga Rasulullah mengatakan “barang siapa yang ingin mendengar bagaimana al-qur’an saat diturunkan maka dengarkanlah bacaan Abdullah bin mas’ud, barang siapa yang ingin membaca al-qur’an seperti saat diturunkan maka bacalah seperti bacaan Abdullah bin Mas’ud”. Selain itu keistimewaan Abdullah bin Mas’ud adalah beliau merupakan sahabat Rasulullah SAW yang pertama membacakan ayat-ayat suci al-qur’an di hadapan pemuka kaum quraisy hingga beliau mendapatkan ‘hadiah’ memar-memar di wajahnya akibat keberaniannya. Selain itu beliau adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah SAW, sahabat yang dipercaya oleh Rasulullah SAW untuk mendengarkan keluh kesahnya selama berdakwah dan salah satu sahabat yang diizinkan bertamu ke rumah Rasulullah SAW disaat sahabat-sahabt yang lain tidak diizinkan. Beliau juga salah satu sahabat yang selalu hadir di garda terdepan untuk mengibarkan panji-panji Allah bersam Rasulullah SAW di medan perang. Tidak hanya keberanian dan kesetiannya saja yang patut diacungi jempol tetapi sifat zuhudnya juga bias diteladani. Ketika beliau menjadi salah satu pejabat di zaman kepemimpinan Usman bin Affan beliau sempat tidak menerima gaji meskipun gaji tersebut adalah haknya tetapi hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun ketaatannya terhadap perintah Khalifah Usman bin Affan dan dia selalu membela Usman bin Affan di hadapan kelompok-kelompok yang ingin melakukan pemberontakan di zaman kekhalifahan Usman bin Affan.

Sahabat.. Meskipun sekarang kita hidup di zaman yang berbeda, di zaman yang serba modern seharusnya kita bukan terlena dengan segala kemudahan yang bias kita dapatkan sehingga kita lalai terhadap perintah-perintah Allah dan sunnah-sunnah Rasulullah SAW melainkan segala kemudahan yang kita dapatkan saat ini bias mengantarkan kita untuk lebih dekat lagi dengan Zat yang Maha Besar, lebih rajin lagi melaksanakan sunnah-sunnah Rasul seperti yang sahabat-sahabat Rasulullah SAW lakukan. Selain itu kisah Abdullah bin Mas’ud di atas juga seharusnya bias kita jadikan ibroh (pembelajaran) dan bias kita teladani agar kita bias berkumpul bersama-sama di dalam Jannah-Nya kelak.

Memahami Standarisasi Baja

Baja merupakan salah satu komponen penting yang sangat dibutuhkan di dunia untuk menunjang fasilitas kehidupan, contohnya adalah untuk konstruksi bangunan, otomotif, alusista, kapal laut, jembatan, dan masih banyak lagi. baja sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai logam ferrous yang memiliki komposisi Fe (besi) dengan Karbon (C) dimana kandungan karbon tidal lebih dari dua persen. kandungan karbon yang terlarut dalam Fe akan sangat mempengaruhi sifat dari baja itu sendiri, semakin sedikit kandungan karbon maka sifat baja semakin ulet, sedangkan semakin banyak kadar karbon maka sifat baja akan menjadi semakin keras. Sifat baja yang dihasilkan disesuaikan dengan aplikasi dari baja itu sendiri. Selain itu sifat baja juga dipengaruhi oleh unsur paduan yang ditambahkan di antaranya adalah Mn, Ni, Cr, V, W, Al, dan lain-lain. Penambahan unsur paduan akan mempengaruhi beberapa hal, diantaranya adalah meningkatkan kemampuan las, kemampuan untuk dikeraskan (hardening ability), meningkatkan kekerasan, sifat tahan aus, ketahanan korosi, dan lain-lain. Penambahan unsur paduan akan mempengaruhi penomeran seri atau pengkategorian jenis baja sesuai standar yang digunakan. sebagai contoh standar yang sering digunakan adalah AISI (American Iron Steel Institute). Pada umumnya penggunaan seri AISI digunakan sesuai dengan unsur yang ditambahkan dan kandungan karbon yang ditambahkan ke dalam baja paduan. Bentuk dasar standarisasi AISI adalah XXXX, dimana X adalah unsur paduan yang utama (main alloy) dan X adalah unsur paduan kedua (secondary alloy) sedangkan XX adalah jumlah kandungan karbon.4 Contohnya adalah AISI 4140, dimana 41 adalah unsuru paduan utamanya molybden (Mo) dan unsur secondary alloynya adalah chromium (Cr) sedangkan 40 berarti kandungan karbonnya adalal 0.4%.

Tabel 1. Standar AISI